UA-13231228-1

Pilkada DKI 2017

150 150 ARKAND

Pilkada DKI 2017

Pilkada Termahal dan Paling Tak Nyaman

N A M E

Pilkada DKI 2017 dapat dicatat sebagai Pilkada yang menghamburkan uang paling banyak dan juga Pilkada yang paling tidak nyaman ~ bahkan dapat dikatakan Pilkada yang mampu menunjukkan wajah DKI yang belum dewasa dalam bernegara. Hal yang sangat memalukan terjadi di Ibu Kota dengan pola menekan masyarakat untuk memilih pemimpin menggunakan isu sara. Pilkada yang diwarnai kebencian.

Kepemimpinan tidaklah dapat ditentukan harus berdasar pada gender, suku, agama, ras dan bahkan latar belakang pendidikan akademis.
Tidak semua orang mampu memimpin meskipun kepemimpinan dapat dipelajari oleh semua orang.

Seseorang yang terpilih menjadi pemimpin, belum tentu memiliki kemampuan memimpin. Dia hanyalah seseorang yang kebetulan terpilih saja. Dikatakan kebetulan karena dalam kontes pemilihan sebenarnya sudah dapat ditentukan siapa yang akan terpilih sebagai pemimpin sebelum pemilihan berlangsung berdasarkan struktur nama dan waktu para calon pemimpin. Nomen est omen, nama adalah tanda.

Analisa-analisa berdasarkan banyak hal lainnya adalah hasil pengamatan pada gejala yang terlihat dalam proses yang sedang berlangsung. Sering kali analisa-analisa yang demikian dipengaruhi oleh berbagai bentuk sentimen. Sementara struktur nama dan waktu (dengan jelas menunjukkan potensi hasil pemilihan) adalah pola peristiwa yang akan (sedang) berlangsung baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat tanpa dipengaruhi oleh sentimen apapun.

Nomen est omen, nama adalah tanda.

Ketepatan analisa berdasarkan pada struktur nama dan waktu sudah dibuktikan beberapa kali seperti ketika Pak Joko Widodo menjadi Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012 dan kemudian menjadi Presiden RI pada tahun 2014. Demikian pula ketika Pak FX Hadi Rudyatmo pada tahun 2015 menjadi Walikota Solo. Saya telah mengatakannya sebelum semua peristiwa itu menjadi kenyataan. Termasuk kegagalan Pak Ahok dalam Pilkada 2017.

Secara mendasar, apabila seseorang tidak memiliki struktur nama dan waktu yang positif dan kuat maka dia tak akan dapat mencapai sukses. Kadang kala ada satu atau beberapa orang dengan struktur nama yang buruk dapat mencapai sukses besar namun hal tersebut tak dapat dipertahankan dalam waktu. Jadi untuk dapat mencapai sukses dan mempertahankannya diperlukan struktur nama dan waktu yang positif dan kuat.